THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES
cok123

Sabtu, 18 April 2009

BOC (Boyolali Oto Community)

BOC (Boyolali Oto Community)

Seni Gaya Bebas Berkendara Motor Semakin Diminati

Kini freestyle telah berevolusi dari aktifitas yang dianggap membahayakan menjadi satu aktifitas yang dipandang menghibur. Tak ayal banyak orang senang menikmati olah raga ini.

BAN roda depan sepeda motor bertransmisi otomatik itu tiba-tiba terangkat dan bergerak maju. Sang pengendara motor itu pun tanpa raut muka cemas, penuh percaya diri terkadang melempar senyuman, melaju melibas lintasan yang dipadati penonton. Riuh tepuk tangan menyertai aksi yang dikenal dengan istilah wheelie itu, menjadi bagian atraksi freestyle. Membicarakan tren keterampilan berkendara ini, dimulai dari perkembangan istilah freestyle itu sendiri.

Dulu freestyle identik dengan olahraga basket, dan aksi tarian hip-hop. Kreatifitas dan naluri kebebasan jiwa anak muda melahirkan suatu bentuk aksi menantang dan menarik untuk disaksikan. Bentuk aksi menggunakan sepeda motor ini juga dikenal dengan nama freestyle.

Berbeda dengan Indonesia, aksi freestyle di luar negeri telah lama dikenal dan dilakukan pencinta adrenalin. Istilah akrobatik di atas motor itu lebih dikenal dengan nama stuntrider.

Dunia internasional pun telah memasukan aksi ini sebagai jenis olahraga ekstreem ini. Seperti nampak di Amerika Serikat pada 2001, salah satu perkumpulan olahraga ekstreem negara itu yakni X-treme Sport Bike Association (XSBA) secara perdana mengadakan Freestyle Sport Bike Competitions di Long Pond, Pennsylvania. Kini, di Indonesia olahraga freestyle sudah mendapatkan tempat di komunitas pencinta roda dua. Peminat freestyle tiap tahunnya meningkat dan terus bertambah. Tren akrobatik motor mulai marak sekitar tahun 2005 dan kemudian semakin ramai setahun berikutnya setelah diadakan kompetisi freestyler secara nasional yang dihelat.

Seluruh jenis motor standar seperti bebek, sport bahkan otomatik bisa digunakan. Jenis aksi standar yang dimainkan oleh para freestyler tanah air adalah wheelie dan stoppie. Wheelie sendiri adalah sebuah manuver yang dilakukan dengan mengangkat roda depan sedangkan stoppie memberhentikan motor sambil mengangkat roda bagian belakang. Dari kedua gaya tersebut kemudian dikombinasikan dengan gaya gaya ekstrem lainnya seperti wheelie sambil berputar, lepas tangan, atau stoppie dengan duduk diatas tangki bensin, dan lainnya.

Tingkat kesulitan dari aksi-aksi para freestyle ini benar-benar mendebarkan jantung. Beberapa gaya freestyler tanah air masih mengadopsi aksi-aksi stuntrider asing. Kini tak perlu jauh-jauh, keluar negeri untuk menikmati atraksi ini. Di pusat kota, daerah yang penuh keramaian anak muda, umumnya tak jauh dari alun-alun kota. Itulah orang muda, segala sesuatu mengandung unsur bahaya, kebebasan, tantangan penuh gejolak akan terus dicari-cari.

Segala aktifitas yang dapat mengekspresikan unsur-unsur tadi pasti akan diminati. “Untuk kontes freestyle, kita baru ikut tahun 2006. Kita juga sering mengikuti lomba yang diadakan di beberapa tempat di Jawa. Sudah 50 piala kita kumpulkan dari menjuarai beberapa lomba,” kata Hendra, salah seorang anggota klub freestyle, Boyolali Oto Community (BOC).

Selama ini anggota BOC belajar teknik freestyle secara otodidak dari VCD yang dibeli dari dalam maupun luar negeri. Untuk variasi gaya, biasanya mereka menciptakan sendiri, dengan menggabungkan beberapa gaya. Dua kali dalam seminggu, klub ini melakukan latihan. Salah satu anggota klub itu yaitu, Jarwanto atau dikenal dengan nama Wawan Tembong, berhasil menjadi juara nasional Freestyler U Mild U Bikers 2008 Selain sering tampil dalam lomba-lomba serupa, klub ini juga sering tampil di beberapa event otomotif. Klub-klub ekstrem seperti BOC ini, belakangan mendapat tempat spesifik.

Eksistensi mereka tidak lagi dipandang sebelah mata oleh sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). “Ini merupakan tren baru, dan Yamaha juga telah menjadi bagian aktivitas freestyle mulai dari 2003 lalu,” ujar Indra Dwi Sunda Marketing Supervisor PT Yamaha Motor Kencana Indonesia. Keberadaan mereka ternyata tidak semata-mata untuk hiburan. ATPM menilai ajang freestyle adalah salah satu cara menarik perhatian konsumen dan menjadi ajang pembuktian ketangguhan sebuah produk otomotif mereka.